Langkah Alvia Santoni Maju Pilwako Dipuji

PPP Tanggap Memanfaat Momentum Politik

Berita, Politik2638 Dilihat

SUNGAIPENUHDEPnews:  Langkah berani Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengusung kader terbaiknya Alvia Santoni maju pada gelanggang Pilwako 2024 dipuji.  Partai berlambang Ka’bah ini dinilai tanggap dalam mengambil momentum politik.

Pengamat Politik dari Universitas Jambi Ivan Fauzani Rahardja, SH, MH menilai langkah yang dilakukan PPP sah-sah saja dalam mewarnai kancah politik di bulan Ramadhan. Apalagi trend Idul Fitri, dimana para tokoh berpengaruh di Kota Sungaipenuh dan Kerinci ramai-ramai mudik. Tentunya ini merupakan peluang, untuk meningkatkan populeritas parpol.

“Semua partai punya kepentingan yang sama untuk menaikan elektabilitas parpol, makanya perlu kejelian  para politisi untuk memainkan strateginya,” kata Ivan Fauzani kepada Depatinews.                                                                                               

Menurut staf pengajar Fakultas Hukum Unja ini kemenangan pemilu legislatif sangat ditentukan seberapa besar efek kandidasi ikut mendongkrak elektabilitas partai. Disamping calon legislatif yang dimajukan bertarung, figur pemimpin partai juga turut mewarnai, ikut mempengaruhi konstituen untuk memilih.

Meski demikian, kata Ivan parpol harus tetap santun dalam berpolitik. Apalagi saat ini posisi Alvia Santoni  dipemerintahan sebagai Wakil Walikota harus tetap menjaga keutuhan pemerintahan. Wakil dan Walikota harus tetap solid dan memperhatikan kepentingan masyarakat Kota.                                                       

Sementara Pengamat Politik Ferry Siswadhi, SE, MM menilai langkah politis yang diperaga Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi sorround effect yang secara positif bisa mempengaruhi suara partai berlambang ka’bah pada pemilu legislatif (pileg) 2024.                                                                                            

“Keberanian Alvia Santoni adalah langkah maju untuk pembaharuan politik di Kota Sungaipenuh. Bahwa maju sebagai orang nomor satu bukan hal tabu apalagi melanggar etika politik karena masih bersama Walikota Ahmadi Zubir dalam satu pemerintahan,” kata Pengamat Politik H Ferry Siswadhi, SE, MM secara khusus kepada Depatinews.

Secara politis dan realita, langkah yang diambil Alvia Santoni adalah hal yang biasa dan wajar. Dan, memang katanya, langkah ini harus dilakukan oleh Alvia Santoni sebagai pimpinan partai. Ada beban dipundak petinggi parpol yang harus dan wajib dilakukan yakni membesarkan partai.

Kesempatan itu kata Mantan Ketua DPRD Kerinci ini terbuka sekarang. Alvia Santoni memanfaatkan peluang itu. Wajar banyak yang kaget. Keberanian ini menjadi sorrounding efect yang secara positif bisa mempengaruhi suara PPP Kota Sungaipenuh pada Pileg mendatang.

“Ketika masyarakat menginginkan Dr Alvia Santoni menjadi Walikota Sungai Penuh maka wajar jika masyarakat juga ikut memastikan bahwa PPP nanti memenuhi syarat utk mengusungnya di Pilwako,” jelas tokoh yang malang melintang di dunia politik.

Tokoh yang banyak makan asam dan garam perpolitikan Kerinci ini menilai idealnya partai berlambang ka’bah harus mengusung Dr Alvia Santoni di Pilwako Sungaipenuh yang akan datang. Karena, kata mantan Ketua DPRD Kerinci ini sebagai partai  yang juga pengusung utama Ahmadi Zubir-Alvia Santoni dalam memenangkan Pilwako tahun 2020 yang lalu tentu harus berupaya mempertahankan posisi ini ini.

Disinggung mencuatnya nama Alvia Santoni terlalu dini…? Mantan Ketua DPC PPP Kerinci ini menilai politik itu ibarat marathon. Waktu 18 bulan itu bukanlah waktu yang lama untuk sebuah proses, lebih awal akan lebih baik agar secara riil masyarakat dapat menilai bakal calon yang dipimpinnya.

Apalagi, jelasnya selaku pimpinan PPP Kota Sungaipenuh Dr Alvia Santoni harus mampu memastikan bahwa kursi PPP di DPRD Kota Sungaipenuh memenuhi syarat atau menjadi modal utama dalam mengusung dirinya.

BACA JUGA:

Terkait mencuatnya nama Alvia Santoni berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan Kota Sungaipenuh karena posisi Alvia Santoni saat ini Wakil Walikota, dikatakan tergantung cara keduanya menyikapi karena secara konstitusi dan idealnya pemerintahan yang sedang berjalan ini terpisah dari target individu kedepannya.

“Kalau mereka adalah seorang pemimpin yang memiliki kebesaran hati maka ini bukanlah sebuah konflik selama dalam pemerintahan yang sedang berjalan masih tetap komit dengan visi dan misi serta program yang telah disepakati dari awal dulu,” jelas politisi yang memilih berkarir menjadi akedemisi.(dev)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *