Milenial dan ASN Bisa Tentukan Walikota

Oleh : Prof.Dr.Rizal Djalil Tokoh Nasional Asal Kerinci berdomisili di Jakarta

DEPATINEWS.COM, SUNGAIPENUH– Hasil Pilwako Kota Sungai Penuh yang akan berlangsung pada 27 November 2024 bisa ditentukan oleh Milenial dan ASN. Mengapa demikian?

Jumlah milenial yang berhak memilih tidak kurang dari 30.000 orang. Sedangkan total ASN Kota Sungai Penuh hampir 2.000 orang. Berarti milenial ditambah ASN 32.000.Siapapun yang mendapat perolehan suara sebesar itu pasti akan menjadi Wakikota Sungai Penuh 2024- 2029.

Tapi itu tidak mudah. Realita pilihan bisa sangat bervariatif. Dengan lima pasangan calon jadi probabilitas keterpilihan seorang calon 1/5. Tapi mengingat luas Kota Sungai Penuh bisa terjangkau dengan mudah dan massivenya media sosial dan komunikasi digital bukanlah tidak mungkin pasangan calon akan memperoleh 50 persen plus 1.

Siapa yang kita maksudkan milenial? Milenial adalah kelompok pemilih yang lahir pada tahun 1981-1996. Jadi saat ini berusia sekitar 24-39 tahun.

Kelompok ini tergolong usia produktif. Tapi apakah mereka Milenial di Sungai Penuh mendapat pekerjaan yang layak? Apakah mereka dibina dan dituntun untuk bekerja – mencari kehidupan? Apa yg dilakukan Pemda Kota Sungai Penuh untuk Mereka? Apakah mereka mempunyai dan mendapatkan perlakuan yang sama: bila ingin menjadi PNS atau PPPK? Atau orang tua mereka harus menjual sawahnya untuk membayar supaya dapat menjadi PNS atau PPPK?

Semua realita ini hanya Milenial di Kota Sungai Penuh yang dapat menjawabnya. Sayup-sayup dari jauh saya mendapat informasi ada program Milenial Cornel tapi tidak mampu direalisasikan oleh penguasa Kota Sungai Penuh.

Layak dan baik seperti apa? Pertama, walikota yang mampu memperjuangkan anggaran pusat turun ke Kota Sungai Penuh secara nyata: bukan sekedar mengantar proposal.

Kedua, walikota yang memperlakukan milenial secara inklusif, tidak hanya mementingkan orang dekat dan keluarga.

Ketiga, walikota yang mampu membuat kota maju, Bersih dari sampah. Pembangunan yang nyata adanya, terutama kota bebas banjir.

Keempat, walikota yang menerapkan merit system dalam pembinaan pegawai negeri sipil dan tidak memasang tarif untuk jabatan kasi sampai eselon diatasnya. Itu bukan saja tidak boleh tapi nyaris” pemerasan” terselubung kepada ASN.Dalih banyak dana habis untuk terpilih menjadi walikota: tidak bisa dibenarkan. Siapa suruh maju jadi walikota?

Makanya sangat benar pepatah Kerinci untuk menjadi pemimpin itu :” orang harus yang berumah gedang dan batungku jarang”

Semoga Kota Sungai Penuh semakin maju dan.berkembang dibawah walikota baru.Selamat menggunakan hak pilih.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *