DEPATINEWS.COM–Pengantar Redaksi : Banyak persoalan yang dihadapi Kota Sungaipenuh. Mulai dari persoalan layanan Rumah Sakit, fasilitas kesehatan yang minim, hingga kecilnya Dana Alokasi Khusus (DAK) kesehatan. Persoalan pemekaran Kabupaten Kerinci hingga terbentuknya Kota Sungaipenuh dan siapa tokoh yang terlibat memperjuangkannya, dikupas habis dalam wawancara khusus dengan Tokoh Nasional Prof. Dr. Rizal Djalil. Mantan Ketua BPK dan anggota DPR RI memaparkan secara rinci. Berikut lanjutan Wawancara khusus DepatiNews bersama Rizal Djalil.
DEPATINEWS: Mengapa begitu parahnya masalah prasarana Untuk operasi -kain kasa- pun tidak tersedia di RSU Sungai Penuh…?
RD : Ya ini mengambarkan menumpuknya masalah di Kota Sungai Penuh.Ternyata bukan hanya masalah sampah, banjir, masalah pelayanan publik dasarpun seperti tidak terurus. Kita harus berterima kasih kepada masyarakat terutama Ibu yang komplain anaknya tidak dioperasi karena stock kain kasa tidak ada dan viral.
DEPATINEWS : Bagaimana mengatasi masalah tersebut…?
RD : Saya kira ada dua pendekatan : pertama, untuk jangka pendek Pj Walikota harus meminta Kepala RS MHAT melaporkan apa kebutuhan mendesak selain kain kasa yang habis dan tidak tersedia di RS MHAT sehingga dokter dan petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan kuratif kepada masyarakat termasuk operasi.
Kedua,evaluasi Kepala RS MHAT Sungai Penuh menurut saya tidak kapabel karena pasif dan tidak kreatif. Cari yanf lebih baik dan sediakan sarananya.
DEPATINEWS : Apa tidak ada bantuan Pusat…?
RD : Setahu saya Harusnya ada. Biasanya dalam bentuk DAK kesehatan ( dana alokasi khusus). Untuk tahun 2024 Kota Sungai Penuh mendapat alokasi Anggaran sebesar Rp 19.981.439.000 ,- Tapi Kabupaten Muaro Jambi pada tahun yang sama malah mendapat Rp 40.764.754.000,-
DEPATINEWS : Mengapa daerah lain, Muaro Jambi mendapat lebih besar?..
RD : Ya jangan tanya saya dong. Tanya sama walikotanya pernah nggak mengusulkan dana memperjuangkan DAK Kesehatan ke Kemenkes?
DEPATINEWS: Dengan dana sebanyak itu harusnya peralatan sederhana seperti kain kasa untuk operasi tersedia…?
RD :Menurut Kita ya tersedia, tapi kita tidak tau dipake untuk apa saja dana dari Pusat tersebut oleh Walikota. Tapi menurut saya hal-hal mendasar seperti peralatan medis di RS seperti kain kasa, cairan infus harus diprioritaskan.
Ini semua tergantung pengetahuan dan kebijakan Walikota sebagai Pimpinan dan
tokoh ” yanf memegal putus memakan habis” di Kota Sungai Penuh.
DEPATINEWS: Baik ,kita pindah topik terkait cerita Pemekaran Kabupaten Kerinci dulu? Apa sebenarnya diinginkan dengan memekarkan kabupaten Kerinci dan Kota Sunga Penuh…?
RD ; Ya waktu itu dimaksudkan supaya Kota Sungai Penuh menjadi lebih maju lebih bersih, lebih indah. Pelayanan publiknya makin baik dan pembangunan kota tertata rapi. Sehingga sejajar dengan kota lainnya di tempat lain.
DEPATINEWS : Tapi kenyataannya sekarang tidak seperti itu…?
Jawab : ya memang antara harapan dan kenyataan itu tidak selalu sama. Kota Sungai Penuh yang pada 1970 an merupakan kota nomor dua dalam wilayah Propinsi Jambi , setelah Kota Jambi..tapi sekarang tertinggal jauh dari Kota Muara Bungo bahkan kalah dari Kota Muaro Jambi yang baru muncul.
DEPATINEWS : memprihatinkan.ya ?..
RD ; ya memang menyedihkan.Tapi jangan salahkan masyarakat Kota Sungai Penuh atas permasalahan yang muncul di Kota Sungai Penuh. Saya paham betul masyarakat kita sangat koperatif dan tingkat partisipasinya tinggi tergantung ” imamnya” dalam hal ini walikotanya. Itulah makanya hati-hati memilih pemimpin, salah pilih resiko besar dan ditanggung masyarakat banyak.
DEPATINRWS: Bisa cerita tentang proses dan tokoh yg berjasa dalam pendirian Kota Sungai Penuh…?
RD : Walaupun saya ikut proses pendirian Kota Sungai Penuh dari awal dan semua detil saya catat: tidak tepatlah saya menyampaikan.pada masa menjelang pemilihan walikota ini. Saya harus arif dan tidak mau dianggap tendensius.InsyaAllah pada saat yang tepat akan saya ungkapkan dengan detil dan foto peresmian pendirian ota Sungai Penuh.**