DEPATINEWS.COM, SUNGAIPENUH— Hajat akbar Kenduri Swarnabhumi 2024 di Kota Sungaipenuh sukses dan meriah. Masyarakat Adat Pondoktinggi antusias menyukseskan hajatan tahunan yang dirangkaikan dengan Milad 150 Masjid Agung.
Semua masyarakat lebur dan menyatu. Sejumlah budaya diperagakan. Mulai pembukaan, dilanjut tradisi Nahek Pamau dan diakhiri dengan goro akbar dengan lantunan Sike dan Ngarak Anak Jantan.
Rio Azhar Hamzah salah seorang Anak Jantan Pondoktinggi merasa bangga, melihat semua lapisan masyarakat dan tentunya beda pilihan menyatu dalam tautan budaya.
“Ini jarang terjadi. Dan ini semua terlaksana karena Tokoh Adat dan masyarakat serius ingin menyelamatkan budaya. Luar biasa saya angkat jempol untuk semua, ” kata Azhar Hamzah yang bergelar Rio Singaro Bujua kepada Depati News.
Menurut Calon Wakil Walikota Sungaipenuh yang berpasangan dengan Alfin ini merasa terharu Kenduri Swarnabhumi yang merupakan agenda nasional itu, tidak saja disaksikan masyarakat Kota Sungaipenuh, khususnya Pondoktinggi diluar daerah juga bangga, bisa menyaksikan budaya leluhurnya meski lewat dunia maya.
“Kami menyampaikan terimakasih yang mendalam kepada panitia dan tokoh adat dan semua komponen yang ikut menyukseskan acara ini. Ini refleksi kecintaan masyarakat yang berupaya menyelamatksn budaya leluhur dan keinginan untuk maju, ” kata Azhar yang akrab disapa Kenek.
Mantan Anggota DPRD dua periode ini menyayangkan ada pihak yang memanfaatkan Kenduri Swarnabhumi 2024 ini untuk kepentingan politik sesaat. Pada hal acara ini bertujuan melestarikan budaya dan lingkungan daerah aliran sungai (DAS) Batanghari yang telah menjadi pusat peradaban.
Khususnya di Kota Sungaipenuh diisi dengan Tradisi Naheik Pamau atau menarik balok secara bersama-sama di Pondok Tinggi, Sungai Penuh, Jambi yang diikuti seribu lebih warga untuk menyambut peringatan 150 tahun pendirian bangunan cagar budaya Masjid Agung Pondok Tinggi dan Goro massal bertajuk Ngalih Ndua (menggali bandar).
Azhar kembali menyampaikan terimakasih kepada panitia dan semua pihak yang terlibat menyukseskan acara ini, termasuk Pemkot Sungaipenuh. Hanya saja, dia minta acara ini jangan dipolitisir dibawa ke ranah politik.
“Pemkot juga diminta mengendorkan egonya, untuk menghindari polemik. Jangan sampai rebutan jadi pahlawan. Sebab Kenduri Swarnabhumi ini hajat bersama yang lebih menonjolkan persatuan. Lek Negroi, Lek kito busamo, ” kata Kenek yang mengaku dengan acara Kenduri Swarna bhumi, Rio Singaro kompak dan bersatu.(dev)