DEPATINEWS.COM, SUNGAIPENUH— Walikota Sungaipenuh Alfin, SH mendukung Negeri Singapai Dusun Empih jadi Kampung Budaya. Dukungan ini karena daerah ini kaya dengan budaya dan masyarakatnya masih kuat menjaga dan melestarikan kearifan lokal.
“Dusun Empih punya keunikan yang beda dengan daerah lainya, masyarakat adatnya masih kuat dan keanekaragaman seni dan budaya terawat dan terpelihara yang bisa dibuktikan, ” kata Walikota Sungaipenuh Alfin, SH saat pengukuhan Datuk Devanand Munir jadi Ninikmamak Datuk Singarapi Dusun Empih.
Prosesi sakral Pengukuhan Ninikmamak Adat Datuk Singarapi dihadiri ribuan masyarakat. Mereka tumpah ruah di Lahek dan Jajo dengan persembahan Pencak Silat, Basike dan Tari Iyo-iyo.
Usai pengukuhan, Walikota melihat rumah pesusun Singapai, rumah pesusun Mendapo Hutan Mendapo Tanah dan ziarah ke makam leluhur Datuk Singarapi dan melihat Pulo Naghui (negeri). Dikomplek pemakaman ada tiga makam melintang (tidak menghadap kiblat) menurut Antropolog Tory Prasetya jauh sebelum Islam masuk Kerinci kawasan ini sudah didiami manusia. Tory memperkirakan pada abad ke 14 perkampungan Dusun Empih sudah ada.
Ini dibuktikan pula sejumlah peninggalan yang terawat baik di umoh gdea Singapai yakni Keris Tombak Bertelinga. Makanya Walikota akan menjadikan komplek pemakaman ini jadi cagar budaya.
Langkah kedepan yang diprogramkan Devanand Munir menjadikan Dusun Empih kampung budaya Kota Sungaipenuh beralasan dan fakta kuat. Makanya perlu didukung oleh tokoh adat lainnya yang disebut Orang Tua Lima, Kaum Ibu yang Lima serta pemuda.
“Saya yakin impian masyarakat Singapai akan terwujud. Karena saya kenal betul dan dekat dengan Devanand Munir. Sosok pekerja keras, ngotot dan punya visi yang tajam. Mari kita dukung semoga Singapai Dusun Empih bisa menyumbangkan ide dan gagasan untuk pembangunan Kota Sungaipenuh Jujur, Aman dan Sejahtera, ” kata Alfin.
Sementara Datuk Devanand Munir mengatakan tugas diembankan sebagai Ninikmamak Adat adalah tugas pengabdian yang maha berat. Makanya untuk mewujudkan mimpi Dusun Empih jadi kampung budaya perlu dukungan, khususnya pemangku adat yang ada yang tergabung dalam Orang Tua Lima dan Kaum Ibu yang Lima serta pemuda, anak jantan dan anak batino.
“Terimakasih atas kepercayaan yang diberikan. Ini tugas berat, mari kita mulai dan melangkah dengan niat mulia untuk sebuah perubahan dan percepatan pembangunan, ” kata Andok Devanand. (dhy)








