DEPATINEWS.COM, SUNGAIPENUH– Provinsi Jsmbi menjadi target mendukung program swasembada pangan nasional tahun 2025. Sebagai langkah konkret, seluruh kabupaten/kota di Jambi melakukan penanaman padi secara serentak.
Penanaman padi serentak dilaksanakan serempak di seluruh kabupaten/kota di Jambi melalui sambungan daring. Untuk Kota Sungaipenuh dipusatkan di Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Tanah Kampung Selasa (22/4).
Program ini merupakan bagian dari upaya mendukung swasembada pangan yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani, menegaskan dukungan penuh pemerintah provinsi terhadap program ini.
Ia mengajak seluruh lapisan pemerintahan, mulai dari tingkat provinsi hingga desa, untuk bersama-sama menyukseskan percepatan tanam padi.
“Program ini harus didukung secara kolaboratif. Kita harus bergerak bersama,” ujar Abdullah Sani.
Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Heri Purwanto menyampaikan bahwa target penanaman padi di Provinsi Jambi tahun ini mencapai 69 ribu hektare. Untuk periode April, sebanyak 14 ribu hektare lahan sudah mulai ditanami.
“Seluruh kabupaten/kota di Jambi sudah menyatakan kesiapan untuk mempercepat tanam padi. Harapan kita, Jambi bisa swasembada beras,” katanya.
Walikota Sungaipenuh Alfin Selasa,mengatakantelah melakukan penanaman padi serentak sesuai instruksi dari Pemerintah Provinsi Jambi.
“Insyaallah di awal Mei kita bisa mengejar target luasbtambah tanam untuk kategori optimalisasi lahan (Opla) sebesar 1.818 hektar, untuk program reguluer 9.250 hektare, “ kata Alfin didampingi Wakil Walikota Azhar Hamzah, Dandim 0417 Kerinci Letkol Inf Eko Budiarto, Wakil Ketua DPRD Hardizal S. Sos, MM, Sekda Alpian, SE, MM dan Kadis Pertanian Armen.
Alfin juga menyampaikan bahwa luas baku sawah saat ini di Kota Sungai mencapai sekitar 3.855 hektare, sementara luas lahan sawah yang tersedia sekitar 3.555 hektare.
Khusus untuk bulan April, target tanam ditetapkan 895 hektare, dengan capaian harian sebanyak 70 hektare. Hingga tanggal 21 April, realisasi capaian tanam opla telah mencapai 60,21 hektare, sementara reguler menyentuh angka 132,65 hektare. Kegiatan penanaman masih mengandalkan benih swadaya, dengan dukungan 66 orang penyuluh pertanian.
Walikota juga mengatakan ada beberapa kendala. Terkait bencana banjir besar yang menerjang lahan masyarakat baru-baru ini. Makanya Waki mendesak sungai Batang Merao segera dinormalisasi.
“Dengan normalisasi sungai, persoalan pertanian di Kota Sungaipenuh bisa teratasu, ” jelas Alfin. (dev)