DEPATINEWS.COM, SUNGAIPENUH— Pekerjaan berat menunggu Walikota baru Alfin, SH dan Wakil Walikota Azhar Hamzah. Belum lagi Walikota tiba di Kota Sungaipenuh, karena masih mengikuti pembekalan (retreat) di Magelang, masyarakat sudah menjerit.
Banjir bandang kembali melanda Kota Sungaipenuh. Batang Bungkal mengamuk, puluhan rumah terendam, satu mobil hanyut, ratusan hektar sawah terendam air.
Menurut pantauan Depatinews.com curah hujan tinggi sejak Rabu (26/2).
Intensitas hujan di hulu dan anak-anak Sungai Batang Bungkal tinggi sementara sungai tak mampu menampung air karena pendangkalan.
Air meluap mulai dari Pelayang Raya, Kelurahan Dusun Baru, Sumur Anyir hingga ke Cangking, Desa Gedang. Di Cangking, air sungai meluap hingga rumah masyarakat terendam.
Banjir bandang juga melanda Desa Sungai Jernih dan Desa Karya Bhakti, Pondok Tinggi. Satu unit mobil ikut terseret arus. Banjir juga menimpa masyarakat Kampung Tengah Koto Lolo, Pesisir Bukit.
Di wilayah Kelurahan Pasar Sungaipenuh
tembok penahan jebol sepanjang 10 meter. Sementara di Desa Sumur Anyir jalan amblas sepanjang 15 meter. Sementara di Desa Pelayang Raya tanggul penahan jebol kurang lebih 10 meter.
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sungaipenuh. Rumah yang terendam banjir 15 rumah yang dihuni 15 kk , 63 jiwa. Sedangkan di Desa Karya Bhakti 50 rumah terendam.
Walikota Sungaipenuh Alfin, SH yang saat ini tengah mengikuti pembekalan kepala daerah (retret) di Akmil, Magelang dihubungi tadi pagi, sudah mendapat kabar tentang banjir. Walikota prihatin dengan bencana banjir bandang melanda Kota Sungaipenuh.
Begitu mendapatkan kabar banjir menghantam sejumlah wilayah di Kota Sungaipenuh, Walikota mendesak ingin pulang. Selesai retret, Jumat besok. Walikota langsung ke Jakarta dan pulang ke Kota Sungaipenuh.
“Gubernur minta pulang bersama pada tanggal 2 Maret. Saya pilih secepatnya pulang ke Sungaipenuh, ” kata Walikota Alfin kepada Depatinews.com.
Menurut Walikota untuk mengantisipasi banjir saat ini dia sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera menurunkan alat berat dan melakukan tindakan didaerah yang terkena bencana.
“Saya sudah perintahkan Dinas PU turunkan alat berat dan segera melakukan tindakan, ” tegas Alfin.
BPBD juga dikerahkan menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu masyarakat melakukan evaluasi dari dampak bencana. “Masyarakat harus segera diselamatkan, ” kata Alfin.
Walikota juga memerintahkan Dinas Sosial untuk menurunkan Tagana segera bergabung dengan TRC untuk melakukan evakuasi.
Demikian juga masalah sampah di Renah Padang Tinggi yang ikut terseret dibawa air hingga ke jalan untuk segera mendapatkan penanganan.
“Dinas Lingkungan Hidup untuk segera melakukan pembersihan tumpukan sampah dan memperbaiki TPA di RPT, ” kata Alfin.
Untuk Dinas LH, agar segera melakukan pembersihan dari serakan sampah dan melakukan tindakan perbaikan terhadap TPA di Renah Padang Tinggi (RPT)
Walikota juga minta kepada camat, lurah dan kepala desa untuk monitoring kondisi bencana yang ada di wilayah masing-masing. “Data secara detail para korban, ” tegas Walikota. (devanandmunir)