Secara Politik, Kerinci dan Kota Sungaipenuh Dianaktirikan

Ferri Satria Janji, Jadikan Kerinci dan Sungaipenuh Prioritas Politik di Jambi

DEPATINEWS.COM, SUNGAIPENUH — Posisi politik Kerinci dan Kota Sugaipenuh di kawasan Provinsi Jambi, ternyata tidak dalam keadaan baik. Dua daerah yang berada di ujung Barat Provinsi Jambi masih dianaktirikan.

Dari sisi apapun.  Bantuan yang dikucurkan,  jatah kue pembangunan  jauh dari harapan. Keterwakilan dua daerah ini terasa ‘tiada’ untuk menggemakan aspirasi masyarakat. Wajar, kondisi ini yang membuat daerah ujung barat Provinsi Jambi lamban mencapai kemajuan.

“Kerinci dan Kota Sungaipenuh masih dianaktirikan. Makanya, daerah ini butuh keterwakilan yang kuat dan benar-benar punya rasa  berbuat untuk masyarakat,” kata Fery Satria Anggota DPRD Kota Sungaipenuh pada Diskusi Publik “Menguliti Caleg” yang digelar Media Online Depati News di Dheadita Café Jl. Arif Rahman Hakim No 15 Kota Sungaipenuh, Jumat, kemarin.

Diskusi dengan taglene ‘Jangan Sampai Membeli Kucing Dalam Karung’ kaloborasi Depati News, FORY Creative Speace dan Dheadita Café. Dipandu Darli Haryanto, S.Sos diskusi menghadirkan  H. Ferry Siswadhi, SE, MSi (Akedemisi),  Ir Irwan (Mantan Ketua KPU Kota Sungaipenuh), utusan PMII, KAMMI, Himpunan Mahasiswa Sakti Alam Kerinci (Himsak), Himpunan Mahasiswa Kerinci Sungaipenuh (HMKS) Sumbar, IPPOS, Ranoh Desain, Utusan Pedagang dan Forum Pemuda Peduli Wilayah Depati Nan Bertujuh (FPPWD7).

Fery Satria  saat ini ikut bertarung merebut kursi legislatif DPRD Provinsi Jambi dari Partai Keadlian Sejahtera (PKS). Ketua PKS yang menempati nomor urut (satu) ini memilih maju legislatif provinsi karena ingin berbuat lebih luas untuk kemajuan Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci.

Dua periode menjadi anggota DPRD Kota Sungaipenuh Fery merasa belum maksimal berbuat. Tapi ada panggilan, perjuangan lebih luas untuk Kerinci dan Kota Sungaipenuh secara utuh. Sebab, menurut putra mantan Bupati Kerinci H Fauzi Siin ini, dirnya ingin meneruskan perjuangan Ayahandanya  berbuat untuk Kerinci dan Sungaipenuh lebih maju.

“Bagaimana Sungaipenuh dan Kerinci harus maju. Persoalannya dimana. Indikator untuk mencapai tujuan itu apa. Indikator-indikator itu apa sudah dilakukan atau belum,” papar Fery.

Menurut pandangannya, berbuat untuk daerah, tidak harus menjadi walikota atau menjadi bupati. Tapi bagaimana kita mampu mengadvokasi anggaran-anggaran yang dibutuhkan oleh daerah kita.

“Ini salah satu indikator. Saya ingin memperjuangkan anggaran dan kebijakan yang berpihak, khususnya untuk masyarakat Kerinci dan Kota Sungaipenuh,” kata anggota dewan yang rajin turun ke tengah masyarkat ini. Makanya, dia ingin berbuat lebih tinggi yakni untuk kemajuan Kota Sungaipenuh dan Kerinci secara utuh.

Dia mencontohkan saat ini Kota Sungaipenuh dan Kerinci berlomba-lomba membangun rumah sakit. Kenyataannya, pelayanan rumah sakit dan fasilitasnya dirasakan belum memenuhi standar. Saat masyarakat berobat, selalu mendapat surat ‘cinta’ yakni surat rujukan ke rumah sakit yang lebih tinggi Padang atau ke Jambi. “Mestinya tipe rumah sakit yang harus ditingkatkan,” jelasnya.

Pengamat Kebijakan Publik dan Politik H Ferry Siswadhi menilai, Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  partai yang konsisten sebagai partai kader. Semua kadernya siap tempur. Khususnya , Fery Satria dinilai sebagai politisi yang konsen dan selalu berada di tengah masyarakat. Dia punya kepedulian yang tinggi, selalu ada disaat masyarakat membutuhkan. Dia mencontohkan, saat banjir menerjang Kota Sungaipenuh, Ferri Satria berada dan merasakan jeritan masyarakat.

“Masyarakat harus melihat ini. Menentukan pilihan pada orang yang benar-benar berjuang untuk rakyat yang diwakilkan. Bukan karena uang yang dibagi-bagikan saat pemilu,” kata Ferry Siswadhi.

Akedemisi ini menilai saat ini tidak eranya lagi obral janji. Masyarakat sudah muak dengan janji-janji tanpa realisasi. “Saya selalu memantau, Feri Satria menempatkan diri dan benar-benar menjalankan fungsinya. Dia berani tampil di media sosial atas apa yang diperbuat dan diperjuangkan. Kenapa yang lain tidak berani,” jelas mantan Ketua DPRD Kabupaten Kerinci.

Tidak saja dicecar dengan pertanyaan mengigit dari senior. Para milenial juga melontarkan pertanyaan tentang pendidikan, UMKM yang kurang mendapat respons dari pemerintah daerah saat ini. Semua pertanyaan, dijelaskan secara rinci kepada peserta diskusi. Ferri juga membuka akses kepada mahasiswa dan masyarakat untuk diperjuangkan aspirasinya. “Saya siap. Karena itu tugas saya melayani masyarakat,” katanya.

Secara terbuka dia menyampaikan, tidak tampil menjadi lawan pemerintah. Dewan adalah penyeimbang dalam hak ketika melihat kebijakan-kebijakan itu tidak pas. “Memang pekerjaan kami seperti itu. Pekerjaan kami mengadvokasi kepentingan masyarakat. Kami akan selalu berusaha berada pada pihak masyarakat,” kata Feri Satria.(dev)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *