DEPATINEWS.COM, SUNGAIPENUH— Tidak sreg dengan duet Ahmadi Zubir-Ferry Satria, dua kader militan hengkang dari PDIP. Padahal posisinya di partai banteng kekar itu cukup bagus, Ketua PAC Kumun Debai dan Wakil Sekretaris DPC PDIP.
Zahardi dan Lisninar mengakui pilihan mundur atas desakan nuraninya. Dia menilai kinerja Ahmadi Zubir selaku patahana tidak membawa perubahan signifikan untuk Kota Sungaipenuh.
Kondisi Kota Sungaipenuh tidak mengalami perubahan, sehingga sebagai kader partai dia memilih mendukung figur yang visioner bisa membawa Kota Sungaipenuh jauh lebih bagus dan berkembang. Makanya, dia memilih mendukung Alfin-Azhar Hamzah.
“Saya memilih mendukung Alfin-Azhar untuk perubahan Kota Sungaipenuh. Apapun resiko saya siap menerima, ” tegas Zahardi.
Zahardi tidak sendirian. Lisminar yang juga kader PDIP militan, juga memilih mundur. Lisminar saat ini posisi di DPC PDIP Kota Sungaipenuh sebagai Wakil Sekretaris.
Karena sudah berseberangan dengan partai, kata Lisminar memilih sesuai kehendak hati. Maka konsekwensinya, harus mundur. Jika sudah mundur, lebih leluasa berjuang untuk kemenangan Alfin-Azhar.
Lalu kenapa mereka enggan mendukung Ahmadi Zubir dan Ferry Satria yang diusung oleh PDIP. Menurut Zahardi karena Pilwako 2020 Ahmadi sudah terpilih dan memimpin Kota Sungaipenuh. Kenyataan Kota ini tidak mengalami perubahan yang berarti.
Menurutnya, sebagai kader partai dia merasa kasihan dengan nasib rakyat. Masih banyak yang mampu berbuat dan memajukan Kota Sungaipenuh. Sehingga, lanjutnya perlu diberi peluang dan disupport.
“Saya lebih mendukung yang serius untuk membangun Kota Sungaipenuh, ” papar Zahardi.
Zahardi menegaskan keputusan dirinya untuk bergabung dengan Alfin-Azhar telah bulat. Ia meyakini pasangan Alfin-Azhar mampu membawa Kota Sungaipenuh lebih baik dan lebih maju ke depannya.
Keduanya juga memaparkan saat ini belum mengundurkan diri dari partai. Secepatnya keduanya akan mengajukan pengunduran diri. “Kami yakin Alfin-Azhar bakal menang Pilwako Sungaipenuh, ” kata Lisminar. (dhy)
