PILWAKO SUNGAI PENUH: Siapa yang Layak Dipilih…?

Oleh: Prof.Dr.Rizal Djalil. Ex Ketua BPK RI, Inisiator Pendirian Kota Sungai Penuh di DPR RI 2008

Berita, Politik839 Dilihat

DEPATINEWS.COM.– Hiruk pikuk kampanye telah berlangsung satu bulan lebih. Lima pasangan calon walikota & wakil walikota telah memaparkan janji politik, program yang akan dilaksanakan bila ditakdirkan dipilih.

Tim Sukses sibuk kesana kemari meyakinkan tokoh, Pemangku Adat,Ninik Mamak, Ulama ,tokoh pemuda dan tokoh wanita : bahwa calon yg didukungnya paling ok, paling tepat untuk dipilih memimpin Kota Sungai Penuh 5 tahun kedepan. Para calon mematut diri kesana kemari: berkunjung ke pasar, masjid dan mushola- yang selama ini mungkin jarang juga didatangi oleh para calon sendiri- itu bagus bagus saja dan syah saja, karena musim kampanye. Tapi tetaplah 72 ribu mata pilih – yg 30 ribu diantaranya milinieal- yang akan.menentukan : siapa walikota Sungai Penuh 2024-2029.

Kelima pasangan calon yang berkompetisi adalah putra terbaik Kota Sungai Penuh, paling tidak menurut pendukung dan partai pengusung calon tersebut. Soal apakah mampu memimpin Kota Sungai Penuh : sang waktu yang akan membuktikan nanti. Yang pasti satu pasangan akan menjadi walikota terpilih.

Dari tema kampanye yang telah disampaikan kita dapat memilah- milah mana yang masuk akal dan mana yg sekedar ” omon-omon saja. Masyarakat pemilih sebaiknya fokus kepada topik: bagaimana sampah kota hendak dikelola? Bagaimana banjir hendak ditangani? Bagaimana pembinaan karir ASN dilalukan: Apakah setiap jabatan ada tarifnya? Bagaimana taman, penghijauan dan trotoar mau ditata? Apakah benar pasar baru hendak dibangun?

Sebagai ilustrasi Total APBD Kota Sungai Penuh Rp 867 miliar APBD 2024 ( un audited) dan defisit 43,5 milyar. Dan sebagian besar: Rp 605 Milyar merupakan belanja operasional termasuk belanja pegawai. Hanya Rp 148. Miliar belanja modal untuk membangun.

Yang riel pun sudah pasti tidak sebesar itu yang betul-betul dipergunakan untuk membangun. Saya kira anak SD pun paham penomena ini.

Bagaimana mau mengatasi banjir dengan dana sekecil itu? Bagaimana mau menata desa,dusun? Uang tak cukup. Apalagi mau membangun taman baru.

Untuk itulah kita memerlukan Walikota yang berasal nasional bahkan global. Yang mampu meyakinkan Menteri sebagai pengguna Anggaran Pusat untuk mengucurkan dana program ke Sungai Penuh.

Kalau sekedar pemain lokal apa lagi tidak dikenal dilevel nasional bukan tidak bisa, tapi berat. Inilah kunci kita memilih walikota yang mampu benar-benar membangun. Bukan hanya janji kosong.

Seperti kata pepatah Sungai Penuh “Melihat tuah pada yang menang dan melihat contoh pada telah sudah (menjabat) dapat menjadi renungan untuk menentukan siapa yang akan dipilih pada tgl 27 November nanti…?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *